Dua titik di wilayah Jakarta Utara, tepatnya Sunter dan Kelapa Gading menjadi target salah sasaran bantuan sosial Pemprov DKI saat Pandemi Covid-19. Tercatat, beberapa kartu keluarga penerima adalah keluar sejahtera, bukan dari golongan miskin atau rentan miskin.
Titik pertama ada di salah satu RW di wilayah Sunter Jaya. Kurniawan, seorang ketua RW 12 di wilayah tersebut mengungkap bahwa benar tejadi hal tersebut.
"Benar itu empat hari lalu, sekarang datanya sudah diperbaiki, dan bantuan yang salah kemarin sudah diteruskan ke yang berhak menerima," saat dihubungi Liputan6.com terkait rumah berlantai dua dan tiga yang sempat menerima bansos Pemprov DKI, Kamis (23/4/2020).
Kurniawan merinci, bantuan tidak tepat sasaran itu berjumlah hampir 40 persen dari 32 paket sembako yang diterima wilayahnya empat hari lalu.
"Jadi waktu diundang Kelurahan Sunter Jaya ada list-nya, saya bingung, kenapa orang yang punya rumah lantai tiga bisa dapat?" kata dia heran.
Senada dengan Kurniawan, Camat Kepala Gading, Harmawan mengungkap temuan terkait. Ada 22 orang dalam satu RW di RW 07 Kelapa Gading Barat yang menerima paket bantuan salah sasaran.
Kendali kali ini, Harmawan mengaku tidak tahu berapa orang yang harus dapat bansos. Sebab, tugas Harmawan tidak berkutat dengan data penerima.
"Sebagai camat atau lurah itu hanya memastikan bantuan dari PD Pasar Jaya itu sampai ke RW, jadi PD Pasar Jaya itu komunikasi langsung ke RT RW," tutur dia kepada Liputan6.com, hari ini.
Terkait dengan itu, Harmawan mengatakan warga yang mendapat bantuan salah sasaran langsung menyalurkannya kembali kepada mereka yang berhak di wilayah tersebut. Menurut Harmawan, mereka mengaku belum tergolong masyarakat layak penerima bantuan.
"Meraka merasa diri mereka lebih mampu dan masih ada persediaan makanan dirumah dia para warga melalui RW itu mengembalikan lagi sembako itu kepada PD Pasar Jaya untuk memberikan kepada sodara kita yang lebih membutuhkan," jelas dia.
Salah sasaran bantuan sosial selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI periode pertama ini diamini Gubernur DKI Anies Baswedan. Menurutnya, pihak pemprov masih terus membetulkan bila ada temuan yang salah.
"Jika ada penerima yang salah, maka kami akan koreksi dan itu terus kita lakukan sampai datanya benar yang menerima adalah sesuai yang membutuhkan," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu 22 April 2020, malam.
Sebagai informasi, bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan miskin akan terus berlangsung hingga 28 hari ke depan. Hal ini dilakukan menyusul perpajangan PSBB di DKI Jakarta yang dimulai besok, Jumat 24 April 2020.
0 Komentar