Kisah Pemulung Sebatangkara yang Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah, Alasannya : Nggak Punya KTP!!!


Kisah pilu dari warga yang tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Mak Olem (80) Warga Desa Cibeunying Warung, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini, setiap hari harus berjuang untuk bertahan hidup dengan mencari puing-puing sampah yang bisa dimanfaatkan. Mak Olem rela berkeliling kampung dengan berjalan kaki dan berbekal satu buah karung.

Namun sayang, di tengah pandemi corona ini, ia hanya mampu medapatkan setengah karung karena sulitnya mendapatkan sampah yang bisa dijual dan banyaknya pembatasan pencegahan penyebaran virus corona. Dari setengah karung itu ia hanya mendaptakan uang hasil penjualan sebesar Rp 20 Ribu.

Mak olem, hidup sebatang kara di sebuah gubuk yang kurang layak dengan segala keterbatasan. Ia sudah ditinggal meninggal oleh suaminya 15 tahun yang lalu, sedangkan anak semata wayang sudah berpindah ikut suaminya. Sejak 4 tahun lalu, mak olem tinggal menumpang di lahan milik tetangganya ini.

"Tinggal di sini sudah 4 tahun, dulu di sana di dekat kantor. Emak di sini tinggal sendiri," ujar Mak Olem di rumahnya, Sabtu (02/05/2020).

Di tengah ramainya pembagian bantuan sosial dampak virus Corona, Mak Olem yang diketahui mantan istri ketua RT pada zamannya, tidak pernah medapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

Jangankan bantuan langsung tunai COVID-19, bantuan-bantuan sebelumnya pun tak pernah ia terima.

Menurut mak olem, pihak pendata sudah ada yang meminta identitasnya, namun hingga saat ini tidak pernah ada datang barang ataupun uang yang di terimanya dari pemerintah.

"Enggak ada yang ngasih emak mah. uUah lama dari desa sampai ke sini tapi enggak ada, udah didata mah cuma belum dikasih apa-apa", ucapnya.

Sementara menurut relawan, selain Mak Olem terdapat 2 orang lagi tetangganya yang juga tidak mendapatkan bantuan. Alasan pendata karena mereka tidak memiliki identitas.

"Di kita ada 3 orang mah, seperti kayak gini aja rumahnya gubuk, kayak pak awing yang di belakang rumah ini. Katanya pihak ini (pendata) alasannya mereka enggak punya KTP, padahal si emak punya KTP warga sini, bahkan suami si emak olem dulu ketua RT. Mereka selama ada ini (bantuan) enggak dapet", ujar Relawan Heri Hermawan.

Diketahui saat ini pemerintah pusat, provinsi hingga tingkat kabupaten tengah menggelontorkan bantuan bagi warga yang terdampak virus corona, namun banyak warga yang belum mendapatkan bantuan termasuk banyak perangkat desa yang komplain terkait data yang tidak sesuai di lapangan.
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar