Pengakuan Apoteker Ini Bantah Para Haters, "Tanpa Skenario, Bukan Pencitraan!!!"


Sejak pandemi COVID-19 merebak, apotek Villa Duta di Bogor selalu sibuk. Setiap hari apotek selalu ramai oleh pengunjung yang hendak membeli beragam obat dan vitamin, khususnya untuk penanganan COVID-19.

Maka ketika Presiden Joko Widodo sidak ke apotek tersebut pada Jumat (23/7), para karyawan mengaku tak sempat melakukan persiapan khusus. Apoteker yang saat itu berbincang langsung dengan Jokowi, Herly Herlinda Eka Jayanti (49), mengaku diberi tahu Paspampres soal rencana kedatangan Presiden hanya sejam sebelumnya.

"Jadi sebetulnya apotek ini ramai setiap hari, jadi sebelum Bapak Presiden datang ada info dan di saat itu juga, kurang lebih satu jam sebelumnya," kata Herly kepada wartawan di Apotek Villa Duta, Selasa (27/7).

"Kami juga kaget ketika diberi pemberitahuan dari Paspampres, mau ada kunjungan Bapak Presiden, kami juga enggak tahu maksudnya dalam bentuk apa, bagaimana, apakah wawancara atau ngobrol biasa, di luar atau di dalam, kami tidak tahu, semuanya tidak ada yang ini (direncanakan)," imbuh Herly.

Usai diberi tahu Paspampres soal rencana kedatangan Jokowi, para karyawan masih sibuk melayani pembeli karena banyak yang mengantre. Begitu Jokowi tiba, kata Herly, sebagian teman-temannya langsung sibuk merekam dari ponsel masing-masing.

Menurutnya tak ada Paspampres atau pihak Pemda yang masuk ke dalam apotek. Video sidak Jokowi yang direkam dari sisi dalam apotek diambil oleh para karyawan dan kemudian menjadi viral.

"Tidak ada, tidak ada yang masuk. Jadi dari dalam itu, bagaimana ya, jangankan Bapak Presiden, bapak Wali Kota ke sini saja kami di sini sibuk untuk bikin video, untuk dokumentasi apotek ya, karena kan Bapak Presiden. Itu untuk kita aja dokumentasi apotek," tutur Herly.

"Yang pasti pada siang hari apotek sedang ramai. Saat Presiden datang ada 8 karyawan di dalam apotek. Semuanya melihat Pak Presiden. Dan dibilang saya sudah ada persiapan satu dua hari sebelumnya, itu enggak bener sama sekali, itu semua adalah spontan," imbuhnya.

Saat itu Jokowi menanyakan sejumlah obat untuk penanganan COVID-19, yakni antivirus Oseltamivir, antivirus Favipiravir, antibiotik Azithromycin, vitamin D3 5000iu. Namun stok di Apotek Villa Duta sedang kosong.

"Kami menyediakan tapi kebetulan saat itu Presiden datang sedang kosong. Maksud saya di distributornya pun kosong. Jadi kalau apotek besar seperti Kimia Farma karena stoknya banyak, masih tersedia. Kalau kami kan stoknya enggak banyak, dan distributor kosong kami tidak dapat barang," urai Herly.

Saat itu Herly lantas menawari Jokowi Zebavit dan vitamin D31000iu, lantas Jokowi menyetujuinya.

Apoteker lulusan Universitas Pancasila ini menyebut stok obat yang diminta Jokowi yakni antivirus, antibiotik, multivitamin, dan zinc, terakhir ada di apotek tersebut pada bulan Juni. Pihaknya baru mendapatkan stok lagi setelah disidak Jokowi. Namun kini pembelian obat-obatan tersebut harus pakai resep dokter.

Herly mengaku untuk pertama kalinya bertatap muka dan berbincang langsung dengan Jokowi pada Jumat lalu. Tegang? tentu saja.

"Kalau dikatakan tegang ya pasti tegang ya, manusiawi ya, deg degan itu, namanya bicara dengan orang nomor satu di Indonesia. Tapi ya sudah mengalir saja," ujar ibu 3 anak tersebut. (kmp)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar