Kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pada Minggu (8/5) ke Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menyisakan cerita tragis.
Sambutan luar biasa dilakukan warga Lampung saat itu ternyata hanya settingan belaka. Seperti yang dituturkan Safri (35) salah seorang warga yang ikut menyambut.
Safri dan belasan temannya mengaku dijanjikan yang sebesar Rp100ribu agar meramaikan kedatangan Anies. Tanpa pikir panjang, Safri pun mengiyakan.
Namun usai acara penyambutan, Safri hanya diberi uang Rp65ribu. Alasan panitia, jatah Safri dan belasan temannya, dipotong uang makan dan minum. Safri pun menumpahkan kekesalannya kepada media.
"Masak cuma makan roti dan minum air mineral, dipotong Rp35ribu? Padahal sebelumnya, tidak ada pembicaraan seperti itu," keluh Safri.
"Kami sudah menunggu sekitar 6 jam, ditambah lagi disuruh berteriak 'Anies Presiden' selama kedatangan Anies. Bukannya ditambah, malah kena prank," lanjutnya lagi. Diiyakan teman-temannya.
Sebelumnya, Anies dijadwalkan menerima gelar kehormatan dari Pemerintah Daerah dan Penyeimbang Adat Marga Empat (Marga Pak) Kabupaten Tubaba. Ia datang dengan mengenakan baju adat Lampung Pepadun. Dia turut mengenakan sarung khas Lampung dan kopiah emas.
Saat mendaratkan kakinya di lokasi, Anies langsung diusung menaiki kereta kencana berkepala burung garuda. Dia lantas diarak masyarakat menuju ke Sesat Agung Bumi Gayo.
Sebagaimana diberitakan Kantor Berita RMOL Lampung, teriakan “Anies Presiden” turut bergaung menyambut kedatangan orang nomor satu di Jakarta itu.
Masyarakat juga langsung menyapa Anies Baswedan dengan salam khas Lampung "Tabik Pun".
"Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama," bunyi yel-yel yang dinyanyikan masyarakat dan Guru Penggerak sebelum Anies Baswedan masuk ke Sesat Agung bumi Gayo. (mno)
0 Komentar